Fungsi utama dari tutup tarik adalah untuk
memudahkan membuka dan memakai pakaian, disamping itu tutup tarik juga berfungsi
untuk menambah keindahan pakaian tersebut Alat utama untuk pemasangan tutup
tarik agar lebih mudah adalah dengan memakai sepatu khusus yaitu sepatu tutup tarik.
Bentuk
(model) dari tutup tarik (retsleiting) ini juga bermacam-macam, tetapi
dalam pemakaiannya perlu disesuaikan dengan teknik pemasangannya dan
disesuaikan pula dengan desain busana, bahan pakaian serta fungsinya.
Untuk menyatukan
bagian-bagian dari potongan kain pada pembuatan busana seperti menyatukan bahu
muka dengan bahu belakang, sisi kiri muka dengan sisi kanan belakang dsb, sisa sambungan
disebut dengan kampuh. Teknik menjahit sambungan supaya hasilnya kuat, maka
setiap penyambungan baik diawal ataupun diakhir tusukan harus dimatikan, agar
tidak mudah lepas yaitu dengan cara menjahit mundur maju atau dengan cara
mengikatkan ke dua ujung benang. Pemakaian kampuh disesuaikan dengan kegunaan yang
lebih tepat.
Kampuh terbuka yaitu
kampuh yang tiras sambungannya terbuka/di buka, teknik peyelesaian tiras ini
ada beberapa cara:
ØKampuh terbuka dengan penyelesaian setikan mesin, penyelesaian tiras dengan cara melipat kecil
pinggiran tiras dan disetik dengan mesin sepanjang pinggiran tersebut.
ØKampuh
terbuka dengan penyelesaian tusuk balut, yaitu penyelesaian tiras di sepanjang pinggiran
tiras diselesaikan dengan tusuk balut.
ØKampuh
terbuka yang diselesaikan dengan obras, yaitu penyelesaian di sepanjang pinggiran tiras
diselesaikan dengan diobras. Cara ini pada saat sekarang banyak di pakai
terutama untuk busana wanita dan busana pria (celana pria).
ØKampuh
terbuka diselesaikan dengan rombak (dijahit dengan kain serong tipis, dilipat dan
disetik) ini hanya dipakai untuk busana yang dibuat dari bahan/kain tebal.Kegunaannya untuk menyambungkan (menjahit)
bagianbagian bahu, sisi badan, sisi rok, sisi lengan, sisi jas, sisi mantel,
sisi celana, dan belakang celana.